Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anak Muda, Kamu Bisa Lindungi Bumi Dengan 3 Langkah Ini!

 

Gambar: Pixabay

Hai, anak muda! Pernahkah kamu berpikir untuk ikut menjaga bumi? Yang lagi marak-maraknya diterpa isu akan segera rusak. Kenapa? Karena adanya banyak masalah seperti emisi karbon yang semakin banyak,  yang menyebabkan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. 


Makanya sekarang itu lagi ada banyak gerakan peduli lingkungan yang dilakukan oleh berbagai organisasi, kelompok atau juga perorangan. Ya, kita sebut sajalah salah satu contohnya adalah Pandawara yang kemarin menang TikTok Awards.


Mereka menunjukkan kepedulian mereka pada lingkungan dan bumi, lewat mengutip atau membersihkan sampah sehingga lingkungan jadi lebih bersih dan kita juga bisa seperti mereka.


Nggak harus ikut-ikutan melakukan aksi besar seperti membersihkan sampah di suatu tempat (tapi kalau mampu silahkan saja), kita bisa kok hanya dengan tidak buang sampah sembarangan dan membuangnya di tempat yang pas!


Tapi nggak hanya itu. Ada lagi yang bisa kita lakukan yang mungkin nggak terpikir oleh kamu. Nah kemarin, sebagai seorang #EcoBloggerSquad, aku ada ikut online gathering yang membahas tentang "Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia" yang melibatkan tiga organisasi yaitu Trend Asia, Eathink Movement dan Skelas Siak.


Dari materi yang disampaikan oleh tiga organisasi, aku baru sadar kalau ternyata ada cara lain dalam menjaga bumi dan melestarikan lingkungan yang selama ini nggak aku sadari dan bisa nih diterapkan! Yuk kita cari tau! 

1. Memperhatikan Makanan, Itu Menjaga Lingkungan

Sesuai nama organisasinya, Eathink Movement (instagram @Eathink Movement) berarti "eat" (makan) & "think" (berpikir) jadi = berpikir saat makan. Iya… itu benar kalau kita perlu berpikir dulu sebelum makan, karena tahukah kamu kalau Indonesia menempati urutan nomor ke delapan dari sampah makanan terbanyak.



Ini karena orang makan sesuka hatinya, tanpa berpikir apakah dia akan menghabiskan makanannya atau makan lagi nantinya. Sehingga makanan yang sisa tadi ya, tinggal dibuang? Makanya sampah makanan paling besar datang dari rumah tangga atau keluarga dibanding perusahaan.


Apa akibat dari sampah makanan? Sampah makanan yang menumpuk bisa menghasilkan gas metana sehingga bisa terjadi kemungkinan kebakaran di TPA yang akibatnya menambah global warming dan berbahaya buat lingkungan. 


Selain itu terjadi ketidak seimbangan ekonomi makanan karena ada yang punya makanan berlebihan (sampai akhirnya dibuang) sementara di posisi lain ada keluarga yang punya makanan sangat kurang dan jadi stunning. Lalu karena kebutuhan makanan yang berlebihan, orang-orang jadi membuka lahan baru dan mengurangi hutan.


Makanya kita tidak boleh ya food waste. Untuk itu, kita perlu mengelola makanan kita agar makanan yang kita makan sudah secukupnya saja tapi tetap sehat dan memenuhi kebutuhan tubuh. 


Ada saran untuk membuat planning makanan kita selama sebulan itu agar lebih terarah dan juga kita disarankan makan makanan yang sudah plant based sehingga Ramah lingkungan.


2. Membangun Usaha Yang Ramah Lingkungan 


Selain dari sisi makanan, kita juga bisa menunjukkan kepedulian lingkungan  dengan menjual sesuatu yang ramah lingkungan, melestarikan alam dan meningkatkan ekonomi.


Contohnya ada organisasi Skelas Siak (instagram @skelas.siak), yang membantu UMKM di Siak berkembang tapi juga masih ramah lingkungan! Tujuannya sih supaya  Apa yang mereka lakukan?


Tentu, mereka menjual barang-barang atau makanan yang ramah lingkungan seperti hasil-hasil dari gambut. Tapi nggak hanya sampai situ aja, mereka juga mengupayakan agar kemasan produknya sudah eco-friendly. Ini tentu membantu ya mengurangi sampah plastik.


Sejujurnya yang aku suka dari Skelas Siak ini, mereka berupaya membantu anak muda bahkan sampai di bidang mempromosikan mereka, jadi kalau ada yang mencari jasa ini dan itu seperti oleh-oleh di Siak, boleh nih kontak-kontak sama organisasi Siak.


Tapi itu dia ya. Kita saat jualan suatu produk juga bisa meniru mereka yang mencari produk yang bisa ramah lingkungan, begitu pula dengan plastiknya. Agar kita ikut membantu pengurangan sampah plastik.


3. Menggunakan Sumber Energi Yang Ramah Lingkungan 


Siapa yang nggak tau kalau di Indonesia, energi listrik (PLN) masih berasal dari batubara yang bisa sangat mencemari bumi. Makanya isu perubahan iklim dan pencemaran lingkungan ini masih sulit diatasi kalau energi listrik yang banyak digunakan masyarakat Indonesia belum diganti ke yang lebih eco-friendly.



Makanya Trend Asia (instagram @TrendAsia_Org) berupaya menghasilkan energi listrik yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan organik atau yang bisa terurai di alam (tumbuhan, hewan, kayu, sisa makanan dan limbah pertanian atau limbah bintang, dll).


Ini dinamakan "Bioenergy" yang bisa dipakai untuk listrik dan transportasi. Hasilnya, hal-hal yang mencemari lingkungan bisa diolah untuk sesuatu yang lebih baik sehingga tidak ditempat sia-sia tapi bisa bermanfaat untuk manusia.


Banyak yang sedang mengusahakan ini sih, bahkan di sisi pemerintah sendiri. Kita cuman bisa berharap kalau energi dari organik itu bisa segera menyebar meluas di Indonesia sehingga kita bisa mengatasi pencemaran udara secara total sambil terus menghemat energi listrik atau transportasi yang dipakai setiap harinya. Supaya setiap hari, energi listrik dari batu bara bisa terus berkurang.


Kesimpulan


Ada banyak cara bagi anak muda untuk membuat bumi jadi lebih ramah lingkungan dan mengatasi perubahan iklim. Yang nggak terpikirkan samaku tadi adalah dari makanan, aku baru sadar kalau sampah makanan bisa mencemari lingkungan. 


Jadi yuk kita semua berusaha meminimalkan atau kalau boleh sama sekali mengurangi hal-hal yang bisa mencemari lingkungan seperti sampah makanan, penggunaan energi listrik sekarang dan sampah kemasan.


Kalau anak muda yang banyak di Indonesia bisa melakukannya, akan berapa besar persen pencemaran lingkungan yang berkurang di Indonesia?


10 komentar untuk "Anak Muda, Kamu Bisa Lindungi Bumi Dengan 3 Langkah Ini!"

  1. Yuk bisa yuk jaga bumi ini, karena di sini ini nih peran kita sebagai anak muda dibutuhkan untuk menerapkan langkah minimalisir food waste

    BalasHapus
  2. iya ya, berpikir dulu sebelum makan bisa juga berpengaruh buat kelestarian lingkungan . Minimalkan food waste, buat food planning juga makan makanan yang ramah lingkungan. Banyak yang bisa anak muda lakukan untuk lindungi bumi!

    BalasHapus
  3. Anak muda itu selalu menginspirasi ya..
    Aku juga jadi banyak tahu mengenai pentingnya memerhatikan hal-hal yang kita lakukan setiap hari seperti memilih makanan dan food waste untuk menjaga lingkungan agar minim sampah.

    Selama ini fokusnya baru ke pilah sampah organik dan anorganik.
    Terasa cupu sekali.. Huhuhu~

    Semoga gak ada kata terlambat untuk memulai yaa..

    BalasHapus
  4. Keterlibatan generasi penerus memang jadi bagian yang penting untuk kelestarian lingkungan sekarang dan di masa yang akan datang. Dengan membangun bisnis dan atau kegiatan yang sustainable dan menggunakan sumber energi yang ramah serta bisa menjaga lingkungan, tentu saja secara langsung bisa melindungi bumi dari kepunahan yang tidak diinginkan.

    Artikel yang bermanfaat banget ini sih.

    BalasHapus
  5. wah picnya sedang panen bunga telang
    salah satu pengganti teh yang jadi minuman favorit
    ternyata banyak cara untuk melindungi bumi ya?
    terkesan sepele, karena itu sering luput

    BalasHapus
  6. Kalau 1 anak muda saja bisa membuat perubahan dan dampak positif bagi lingkungan, pasti akan makin besar dampak positifnya jika kita bergerak bersama.

    BalasHapus
  7. Yuk, Anak Muda! Moga makin banyak yang peduli dengan masa depan bumi

    BalasHapus
  8. Melindungi bumi itu nggak susah
    Cukup melakukan 3 langkah ini juga bisa ya kak
    Anak muda pun bisa melakukan

    BalasHapus
  9. Tambah ilmu disini, aku juga baru tau kalau sampah makanan yang menumpuk bisa menghasilkan gas metana dan bahkan bisa menyebabkan kebakaran di TPA. Ini mengakibatkan menambah global warming dan sangat berbahaya buat lingkungan.

    BalasHapus
  10. Sebenarnya nggak banyak ya. Tapi kita cenderung abai. Kayak misalkan pas makan di luar. Ada sisa nasi di piring kita. Terlihat sepele. Padahal itu memberikan dampak buat lingkungan. Hehehe

    BalasHapus